Telkom dan IndiHome : Raksasa Digital yang Kehilangan Arah dan Kebingungan

0 komentar

Ditengah gemuruh revolusi digital yang terus melaju, Telkom Indonesia seperti raksasa yang limbung dan berjalan terhuyung-huyung.

Setelah layanan tv kabel Telkomvision-nya dijual ke Trans Group, lalu Flexy-nya lenyap (yang hingga kini belum juga tuntas mengurus migrasinya seluruh pelanggannya), kini Telkom juga akhirnya memutuskan untuk “membunuh” brand Speedy.

Kisah muram seperti itu mungkin wajah dari kegagalan beradaptasi dengan revolusi bisnis digital yang berubah dengan cepat. Kisah Telkom barangkali juga memberikan pelajaran krusial tentang change management.
Beruntung beberapa tahun silam, Telkom mendirikan anak perusahaan bernama Telkomsel. Sebagai informasi, jumlah karyawan Telkomsel hanya sekitar 20% jumlah karyawan Telkom, namun memberikan sumbangan profit hingga lebih dari 90% total profit Telkom. Gap produktivitas yang terasa begitu kelam.

Booklicious: Becak Way

5 komentar
Penulis : Harry Van Yogja
Buku ini bercerita tentang kehidupan seorang tukang becak bernama Blasius Haryadi yang dikenal dengan Harry Van Yogya. Beliau terlahir sebagai anak tukan becak, Harry mulai narik becak pada sekitar tahun 1990 yang saat itu masih duduk sebagai mahasiswa jurusan matematika jurusan MIPA IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta. Namun karena keterbatasan biaya Harry harus memutuskan untuk menjadi tukan becak Full Time.

Becak Lautan Asmara
Cinta membuat manusia menjadi manusiadan memperlakukan manusia lain di tempat kemanusiaan yang tinggi. Itu adalah salah satu kutipan yang saya kutip yang menggambarkan setiap perjuangan harry dalam mengayuh becak demi keluarga tercintanya. Pada tahun 2006 Harry ditinggal istrinya untuk selama-lamanya karena gempa yang mengguncang bantul pada tahun itu. Sejak saat itulah harry mulai mengasuh sendirian 3 orang anaknya. Prinsip harry yang menarik becak dengan cinta terinspirasi dari sang pembuat becak yang bernama Jonathan Goble.
Berawal dari sebuah kota di Jepang yang bernama Yokohama, semua orang tentunya pasti ingin berjalan2 di Yokohama, menikmati keindahannya termasuk juga Eliza Weeks, namun yang disayangkan Eliza mengalami kelumpuhan yang membuat dia tidak bias berjalan menikmati kota Yokohama tersebut. Beruntung eliza mempunyai suami yang bernama Jonathan Goble. Karena cinta Goble berpikir keras untuk membuatkan kendaraan yang ringkas dan praktis untuk istrinya. Menurut Goble cintanya adalah kaki yang sanggup membuat eliza jalan-jalan mengelilingi Yokohama. Sehingga pada tahun 1865 tercipta sebuah kendaraan rancangan Goble yang diberinama jinrikisha (kendaraan yang ditarik oleh manusia).

Apa Kabar MIRC ??

3 komentar
MIRC merupakan software yang sangat populer cyber terutama pada tahun 1990an sampai dengan 2000an. aplikasi ini sangatlah fenomenal bagiku mungkin aplikasi ini adalah aplikasi chating yang pertama yang aku kenal, terutama sebelum munculnya YM (yahoo messenger) yaitu saat aku sekolah di tingkat SMA yang maklumlah jaman dulu warnet masih jarang dan mahal, tidak seperti jaman sekarang yang akses internet sudah semakin mudah, apalagi jika kita pake indosat :) karena indosat kan juga indosat superwifi yang aksesnya ada dimana-mana, murah dan kuenceng lagi. 

Loro Blonyo

6 komentar

Loro blonyo merupakan salah satu seni jenis seni patung tradisional yang ada di jawa. Yang memiliki ciri–ciri yaitu menunjukkan kesetiaan pasangan. Patung ini memang berbeda dengan patung–patung tradisional lainnya, karena patung ini jika dilihat dari  fungsi, bentuk, dan cara penempatan juga sudah berbeda. Patung ini biasanya ditemukan di rumah tradisional jawa yaitu rumah joglo. Tidak seperti dahulu, cara penempatan patung ini sudah tidak lagi terkait dengan adat jawa, modelnya juga sudah banyak yang berubah. sudah banyak perubahan pada modelnya sehingga lebih cenderung menampilkan jenaka atau kelucuan. Patung loro blonyo tradisional, memiliki tampilan simbolik karena memang dikaitkan dengan fungsi ritual.

a. Sejarah patung loro blonyo
Menurut catatan sejarah, Patung Loro Blonyo sudah ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Agung di kerajaan Mataram pada 1476. Perwujudan Hinduisme itu kemudian dimodifikasi agar lebih universal, dari Dewi Sri ke patung sepasang pengantin. Mulanya, kepemilikan Loro Blonyo berkaitan erat dengan kultur dan budaya. Hanya kaum priyayi yang memilikinya. Dalam rumah joglo, patung Loro Blonyo diletakkan di sentong atau bagian rumah tengah. Bagian yang dianggap sebagai wilayah pribadi suami dan istri. Perkembangan jaman ternyata mampu membawa patung Loro Blonyo yang berasal dari jaman Jawa kuno tersebut seperti ada kembali di jaman modern saat ini. Patung Loro Blonyo menjadi representasi pemilik rumah sehingga bisa ditempatkan di luar kamar pribadi Anda misalnya di ruang tamu atau ruang keluarga sebagai aksesoris interior ruangan.

Arti Hari Batik Nasional Bagi Diriku

2 komentar

Lucu rasanya jika harus mengingat hari ini 2 Oktober, dimana hari ini merupakan hari batik nasional, awalnya aku sempat bersikap skeptis terhadap apa yang namanya batik. dahulu saya beranggapan kalo batik itu identik dengan old style, sehingga aku pun enggan menggunakan batik. lebih anehnya lagi hal itu terjadi ketika aku sebagai mahasiswa, dan mempunyai aktivitas sebagai aktivis kampus. dimana pada saat itu para kativis sedang nguri-uri budaya Indonesia dengan meakai batik setiap hari selasa, dan hanya aku yang tidak memakai batik. sampai akupun punya pendapat kalo hanya untuk melestarikan budaya kenapa hanya batik?? yah ungkapan itu mungkin lebih tepatnya sebagai pembenaran atas sebuah pernyataan yang tidak jelas. 

Copyright © Anugrah Krisna Aji @ jokojowo.blogspot